Sabtu, 22 Desember 2012

Usaha Peternakan Rakyat


USAHA PETERNAKAN RAKYAT
ayam Buras

        Dalam industri peternakan skala prioritas tentu sangat di butuhkan modal yang cukup bahkan lebih,hal ini di pengaruhi oleh jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan serta teknologi yang digunakan.disini kita akan mengulas mengenai usaha ayam buras di Usaha peternakan skala kecil.

       

Pembibitan Ayam Kampung Terkendala Kualitas

Berbeda dengan pembibitan ayam broiler, pembibitan ayam kampung dalam skala besar terkendala oleh beberapa faktor, sehingga sulit untuk menghasilkan DOC dalam jumlah besar pada satu waktu. Menurut Benny Arifin, pemilik Jimmy Farm, saha breeding skala besar menurut dia banyak tantangannya. Risiko tinggi, tidak bisa menyepelekan kualitas karena pertaruhannya terlalu besar, dan pasti perputaran bisnisnya (return of investment/ROI) tak secepat di segmen pembesaran.
Kunci utama dalam menghasilkan bibit ayam kampung berkualitas adalah masalah indukan, hal penting untuk diperhatikan menurut Benny adalah menghindari perkawinan inbreeding atau masih dalam satu keturunan. Ini akan merusak kualitas bibit ayam kampung yang dihasilkan. Untuk menjaga kualitas ini yang dilakukan Jimmy Farm adalah berburu bibit ayam ke pelosok-pelosok tanah air.
Yang penting diperhatikan oleh pengusaha pembibitan ayam kampung adalah pengetahuan akan jenis dan kualitas ayam kampung calon bibitnya. Jenis ayam kampung di berbagai daerah berbeda-beda, keunggulan masing-masing itulah yang diambil untuk dijadikan indukan. Dari segi kualitas ia harus mampu menilai dengan melihat fisiknya. Misalnya, bentuk dada V tidak U seperti broiler dan warna khas ayam kampung. Berbagai strain dari ayam kampung itu lah yang kemudian dikawinkan silang.
Senada sengan Benny, Ade Zulkarnaen, Ketua Himpuli (Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia) mengatakan, selama ini peternak pembesaran ayam kampung pedaging , kerap kesulitan mempertahankan kontinuitas usahanya. Hal itu disebabkan tidak adanya pasokan DOC untuk dibudidayakan periode berikutnya. Selama menunggu antrian DOC inilah menyebabkan dana yang semestinya untuk membeli DOC habis terpakai keperluan lain dan akhirnya berhenti beternak.
Jika harus dipaksakan untuk membeli bibit ayam kampung dari peternak dan pembibit tradisional, kualitasnya tidak bisa terjamin karena tidak standard. Pembibit yang kebanyakan juga peternak tradisional masih cenderung mengabaikan kualitas. Produksinya jauh dari kaidah GBP (Good Breeding Practice). Karena itu usaha pembibitan ayam kampung harus ditingkatkan baik dari kuantitas maupun kualitasnya.
selengkapnya :  http://galeriukm.com/agrobisnis/usaha-pembibitan-ayam-kampung-selalu-kurang



Tidak ada komentar: