Jumat, 21 Desember 2012

BETERNAK ITIK PEKING



1. Latar Belakang



Seperti kita ketahui bersama, bahwa perkembangan perunggasan sejak awal tahun 2004 telah banyak didera dengan berbagai cobaan yang banyak mengakibatkan terpuruknya usaha di bidang Perunggasan, baik itu peternak ayam ras, ayam buras maupun peternak itik. Dimulai dengan adanya serangan penyakit unggas yang terkenal ganas yaitu penyakit Avian Influenza atau
yang lebih populer dengan sebutan penyakit flu burung sampai dengan kenaikan harga bahan baku pakan ternak maupun pakan ternak jadi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak, kondisi seperti itu dirasa sangat menekan terhadap perkembangan perunggasan secara menyeluruh.

Dari pengalaman di lapangan ternyata ada komoditi lain selain ayam ras pedaging yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan daging dengan waktu cepat serta kualitas yang tidak kalah dengan ayam ras pedaging yaitu unggas air berupa itik pedaging. Dimana itik pedaging ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan produksi daging kurang dari 2 bulan bisa menghasilkan berat badan sekitar 3 – 3,3 kg, sehingga sudah siap untuk dipotong. Hal ini telah dibuktikan oleh Peternak di Kapetakan Kecamatan Kroya Kabupaten Cirebon yang membudidayakan itik jenis Peking, dimana Itik Peking umur
53 hari bisa mencapai berat badan sekitar 3,25 kg.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pola pengembangan pemeliharaan itik pedaging ini tiada lain:
• Untuk mencari alternatif terobosan dalam rangka mempercepat produksi daging yang berasal dari unggas air (itik pedaging).
• Mengubah pola usaha unggas air (itik pedaging) dari yang nomaden kearah yang intensif.
• Menjadikan usaha unggas air (itik pedaging) menjadi usaha pokok masyarakat.
• Menciptakan peternak yang mandiri dan berkualitas (peternak tangguh).
• Menyediakan permintaan pasar terutama permintaan daging itik yang bekualitas.

Sedangkan tujuan dari budi daya itik pedaging ini antara lain:
• Meningkatkan produksi daging Itik yang berkualitas.
• Meningkatkan pendapatan dari para peternak Itik.
• Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat pedesaan.
• Mengurangi tingkat pengangguran.
• Memperkenalkan usaha peternakan Itik jenis Pedaging yang bisa menghasilkan daging kualitas prima dalam waktu relative singkat
• Disamping penyediaan daging, juga bisa menghasilkan bulu itik (feathers duck) sebagai bahan kerajinan seperti Shutle Cok, Jok Kursi, Kamoceng dll.

3. Sistem Pemeliharaan

Untuk menentukan suatu bentuk usaha terutama dalam usaha ternak Itik, maka yang pertama kali diperhatikan yaitu tujuan usaha, apakah tujuannya untuk menghasilkan daging konsumsi atau mau menghasilkan bibit supaya untuk langkah selanjutnya bisa ditentukan sistem pemeliharaan yang akan diambil.

Dalam usaha perunggasan terutama unggas air (itik pedaging) dikenal dengan sistem pemeliharaan yaitu:
• Sistem pemeliharaan extensif.
• Sistem pemeliharaan semi intensif.
• Sistem pemeliharaan intensif.

Sistem pemeliharaan Extensif, dimana pada sistem ini ternak-ternak dipelihara dengan cara diabur/digembalakan tanpa memperhatikan kandang maupun makanan, karena ternak-ternak tersebut dilepas di tempat-tempat yang mempunyai sumber pakan alami misalnya didaerah-daerah pesawahan yang baru panen. Pemeliharaan ini dilaksanakan oleh para peternak yang bersifat tradisional dan nomaden , kondisi ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat bagian utara, karena daerah pantura ini merupakan daerah pesawahan yang cukup luas sehingga menjadi potensi bagi pengembangan itik dengan sistem extensif.

Pemeliharaan dengan sistem Semi Intesif, dimana ternak-ternak yang dipelihara sudah memperhatikan kandang ternak dan diberi makan tetapi sewaktu waktu dilepas untuk mencari makan sewaktu ada peluang pada saat panen padi ataupun pada tempat-tempat yang mempunyai potensi sumber pakan yang alami.

Sedangkan pemeliharaan yang Intensif, ternak-ternak peliharaan selalu ditempatkan dikandang dan diberi makan secara terus menerus serta sudah memperhatikan aspek-aspek teknis pemeliharaan ternak secara ilmiah dan sudah menggunakan teknologi-teknologi yang dianjurkan. Untuk pemeliharaan itik pedaging jenis Peking (Peking Duck), lebih tepat apabila dilaksanakan dengan sistem Intensif, hal ini disebabkan itik peking (Peking Duck) merupakan Itik ras pedaging yang mempunyai kecepatan pertumbuhan dalam waktu yang relatif singkat, dimana dalam kurun waktu pemeliharaan kurang dari 2 (dua) bulan berat badannya sudah bisa mencapai diatas 3 kg dengan kondisi makanan yang baik dan Itik sudah siap dijual sebagai Itik Pedaging, dengan kualitas daging yang prima.

Dalam usaha budidaya itik pedaging ini dikenal beberapa tahapan pemeliharaan, terutama untuk usaha budi daya pembibitan sedangkan untuk budi daya Penggemukan (penghasil daging) hanya dikenal 1 (Satu) tahapan pemeliharaan.

4. Tahapan Pemeliharaan Pembibitan

a.Pemeliharaan Anak (Masa Starter)

Pemeliharaan anak/masa starter dimulai pada saat itik berumur 1 hari sampai umur 60 hari, dimana anak-anak itik dipelihara dalam kandang khusus yaitu untuk kandang anak dengan memakai pemanas/induk buatan dalam rangka menghangatkan tubuh dari anak Itik tersebut, hal ini disebabkan pada umur 1 –14 hari anak itik tidak tahan dengan cuaca dingin karena belum dilengkapi dengan bulu yang sempurna untuk menahan dingin, sehingga perlu adanya bantuan induk buatan sebagai penghangat tubuh, serta anak Itik diberi makan khusus yaitu pakan anak yang mempunyai kandungan protein sekitar 19 – 21 % kadar protein dan lebih dikenal dengan makanan “Starter”.

Setelah umur 14 hari anak Itik tersebut sudah mampu untuk menahan hawa dingin sehingga tidak perlu lagi dibantu dengan induk buatan(pemanas), dikandang ini bisa dipelihara sampai umur 60 hari bagi pemeliharaan Pembibitan, selanjutnya setelah umur diatas 60 hari dipindahkan ke kandang masa pertumbuhan (Grower). Untuk pemeliharaan anak ini bisa dalam bentuk postal ataupun menggunakan kandang Box, untuk kandang Box biasanya dilakukan pada umur 1 – 14 hari sedangkan dari umur 15 – 60 hari dilaksanakan pada kandang postal karena badan itik sudah mulai besar .Kapasitas kandang pada periode ini yaitu 10 – 15 ekor/m2.

b.Pemeliharaan Masa Pertumbuhan (Periode Grower)

Periode pemeliharaan itik pedaging pada masa pertumbuhan/masa Grower, perlu diperhatikan ternak yang dipelihara, karena pada masa ini yang banyak dipelihara adalah itik betina seabagai calon bibit pengganti /replecement stock atau persediaan bibit dan juga itik jantan yang berfungsi sebagai pejantan pengganti. Untuk mempersiapkan peremajaan bibit, maka perlu dipersiapkan bibit pengganti yang mempunyai kelebihan/keunggulan tertentu sebagai bibit pengganti, baik jantan maupun betina dengan sex ratio 1 : 4 ( 1 Jantan 4 betina). Pada periode ini Itik yang dipelihara berumur antara 61 hari sampai dengan 150 hari,sedangkan kapasitas kandang pada masa ini sekitar 6 – 8 ekor/m2.

c. Pemeliharaan Itik Layer (Periode bertelur)

Itik pedaging yang sudah berumur 5 bulan atau lebih, baik jantan maupun betina dikatagorikan sebagai itik layer karena pada saat ini kondisi itik sudah bersiap-siap untuk memproduksi telur, ada yang mulai umur 5,5 bulan atau 6 bulan tetapi secara umum mulai bertelur normal pada umur 6 bulan. Itik-itik tersebut ditempatkan pada kandang khusus, yaitu kandang itik dewasa , kandang itik ini dilengkapi dengan tempat bertelur serta kandang umbaran atau lapangan tempat bermain yang dilengkapi dengan kolam/saluran air yang berfungsi untuk mandi Itik dan mendinginkan tubuh pada saat siang hari dengan sex ratio sekitar 1 : 4 ( 1 jantan 4 betina). Ternak-ternak ini berfungsi sebagai bibit penghasil telur yang siap untuk ditetaskan sebagai sumber DOD yang dipasarkan untuk bakalan pemeliharaan itik pedaging. Kapasitas dikandang dewasa sekitar 3 – 5 ekor.

5. Tahap Pemeliharaan Penggemukan

Untuk pemeliharaan itik pedaging dengan tujuan penggemukan hanya dilaksanakan dalam 1 (satu) masa pemeliharaan yaitu dari Itik berumur 1 (satu) hari sampai itik tersebut siap dijual. Dengan makanan dan pemeliharaan yang baik ,berat badan itik pedaging yaitu mencapai sekitar 3,3 kg selama pemeliharaan kurang lebih 55- 60 hari yaitu mulai umur 1 hari sampai umur 55 hari. Pada umumnya Itik-Itik yang dipelihara untuk tujuan ini adalah itik pedaging yang jantan, tetapi yang betinapun mempunyai kemampuan yang sama dengan yang jantan hanya berbeda sedikit saja dalam hal berat. Kalau kita bandingkan antara waktu pemeliharaan dengan hasil produksi daging yang dihasilkan antara itik pedaging misalnya itik peking dengan Ayam Ras Pedaging akan lebih unggul Itik Peking, dimana untuk Itik Peking dengan waktu Pemeliharaan sekitar 53 –55 hari bisa menghasilkan daging berat hidup sekitar 3,3 kg, sedangkan untuk Ayam Ras pedaging dengan jangka waktu pemeliharaan sekitar 32- 35 hari menghasilkan daging berat hidup sekitar 1,2 – 1,5kg, sehingga apabila kita bandingkan dengan waktu yang sama maka akan diperoleh berat daging Itik Peking melebihi berat dari pada Ayam Ras Pedaging. Silahkan Coba.

6. Sistem Perkandangan

Sistem perkandangan dalam budi daya itik pedaging bisa dikenal 3 tipe kandang diantaranya :

Tipe Kandang Battery

Dalam tipe kandang ini, ternak dikandangkan satu persatu dalam satu kotak dengan ukuran yang hanya cukup untuk 1 ekor itik pedaging dewasa, dengan ukuran kandang panjang x lebar x tinggi ( 45 x 45 x 35 Cm). Dengan tipe kandang ini biaya untuk kandang relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tipe kandang yang lain. Dengan tipe kandang battery ini, maka sistem perkawinannya harus menggunakan kawin buatan (insiminasi buatan) yang dilakukan oleh tenaga manusia yang ahli dalam insiminasi buatan dengan istilah insiminator. Pada tipe kandang ini kondisi ternak maupun produksi telur dari itik bisa terkontrol secara satu persatu, apakah produktivitasnya tinggi atau rendah, begitu juga dalam pengontrolan penyakitnya akan lebih mudah terkontrol.

Tipe Kandang Postal

Dalam usaha ternak Itik yang menggunakan tipe kandang Postal, dimana ternak-ternak peliharaan ditempatkan dalam satu ruangan besar dengan jumlah ternak tertentu, dimana pemberian makan dan minuman ditempatkan didalam ruangan kandang, sehingga ternak itik yang dipelihara selalu berada didalam ruangan, biasanya tipe ini dalam pemeliharaan itik hanya digunakan untuk itik starter dan grower / masa pertumbuhan tetapi adakalanya digunakan untuk itik periode layer. Kapasitas Itik untuk tipe kandang Postal ini tergantung dari pada jenis Itik yang dipelihara apakah jenis Itik Starter atau Itik Grower, untuk umur Itik periode sstarter kapasitas kandang yang digunakan yaitu sekitar 10 – 15 ekor/m2, sedangkan apabila digunakan untuk periode grower yaitu sekitar 6 – 8 ekor/m2, seandainya digunakan untuk periode layer kapasitas kandang sekitar 3 – 5 ekor/m2.

Tipe Kandang Ranch

Tipe kandang ranch ini merupakan pengembangan dari tipe kandang postal, dimana dalam kandang tipe ranch ini selain ada ruangan tempat ternak juga dibagian luar/dihalaman depannya disediakan halaman tempat bermain yang biasa dikenal dengan nama kandang umbaran yang dilengkapi dengan saluran air atau kolam, yang berfungsi untuk mandi/membersihkan kotoran yang menempel di badannya serta berfungsi pula untuk mendinginkan tubuh diwaktu siang hari, hal ini disebabkan itik pedaging merupakan jenis unggas yang tidak tahan terhadap panas, sehingga harus disediakan air untuk pendingin tubuhnya. Tipe kandang ini lebih cocok untuk pemeliharaan ternak itik dengan cara pemeliharaan yang intensif.

Analisa SWOT ( KELEBIHAN,KELEMAHAN,KESEMPATAN,ANCAMAN) : 

Analisis Strategi
Analisis strategis dilakukan untuk mengetahui strategi yang akan dipakai oleh praktisi usaha peternakan ayam ras petelur ini. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threat) yang dapat terjadi dalam usaha peternakan ayam ras petelur tersebut.
Kekuatan (Strength)
Dua lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan mencakup lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal terdiri atas faktor kekuatan dan kelemahan. Beberapa faktor yang menjadi kekuatan pengembangan usaha ternak ayam ras petelur, sebagai berikut.
  1. Sistem agribisnis peternakan yang sudah mantap, artinya usaha peternakan tidak hanya berada pada tingkat budidaya, tetapi juga adanya industri hulu sebagai penyedia sarana produksi. Dengan demikian telah terdapat dukungan sarana produksi yang tersedia setiap saat, sehingga tidak ada masalah mengenai penyediaan sarana produksi untuk usaha peternakan ayam ras.
  2. Teknologi budidaya ayam ras yang mudah dikuasai oleh masyarakat.
  3. Sistem pemasaran tidak menjadi permasalahan, karena telah terbentuk jalur-jalur distribusi sampai ke berbagai lapisan dan pelosok wilayah.
  4. Adanya dukungan sumberdaya lahan yang luas dan jumlah tenaga kerja tersedia merupakan kekuatan pegembangan ayam ras petelur secara nasional.
Kelemahan (Weakness)
Beberapa faktor yang menjadi kelemahan dalam usahaternak ayam ras petelur adalah sebagai berikut.
  1. Usaha peternakan ayam ras petelur seringkali dihadapkan pada harga input produksi tinggi, sedangkan harga output produksi yang rendah. Kondisi marjin yang semakin rendah (rasio harga 1 kg telur dengan 1 kg pakan sama dengan 2,5-3 : 1, dibandingkan dengan tahun 80-an dapat mencapai 4-5 : 1), oleh karena rasio harga telur dengan harga pakan yang semakin tinggi.
  2. Adanya risiko dan kondisi ketidakpastian yang relatif tinggi baik dari aspek teknis maupun finansial karena produksi sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan sementara keuntungan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
  3. Adanya permintaan konsumen yang fluktuatif dari hari ke hari karena telur termasuk bahan makanan yang subtitutif.
  4. Sifat telur yang merupakan produk yang sifatnya perishable (mudah rusak), sehingga harus dapat dijual atau dikonsumsi segera.
  5. Pada umumnya kualitas produk belum mencapai standar internasional, sehingga kemampuan untuk ekspor sangat lemah.
Peluang (Opportunities)
Lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan berupa peluang dan ancaman. Faktor peluang ini meliputi sebagai berikut.
  1. Dukungan pemerintah terhadap usaha peternakan ayam ras yang mempunyai andil besar dalam pemenuhan protein hewani masyarakat dan usaha peternakan dipandang sebagai usaha potensial bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Dukungan pemerintah ini diwujudkan dalam bentuk deregulasi peternakan.
  2. Kondisi ekonomi makro Indonesia yang mulai membaik. Dengan adanya pergantian kabinet yang fokus pada perbaikan ekonomi memberikan harapan bagi kepastian usaha dan investasi di dalam negeri.
  3. Terdapat kecenderungan selera masyarakat yang semakin menyukai telur ayam ras dari lapisan perkotaan hingga masyarakat pedesaan.
  4. Meskipun permintaan masyarakat terhadap telur ayam ras fluktuatif, tetapi pada saat-saat tertentu permintaan masyarakat terhadap telur ayam ras sangat tinggi, misalnya untuk keperluan hajatan, hari-hari besar dan sebagainya.
  5. Terdapat kecenderungan permintaan telur ayam ras akan selalu ada setiap saat, karena potensi pasar telur ayam ras cukup besar dalam peranannya sebagai bahan baku pembuatan makanan ringan (roti, kue, martabak, dan lain-lain). Potensi pasar ayam ras semakin tinggi, karena sebagai bahan baku untuk industri makanan ringan.
  6. Peluang ekspor telur ayam ras kemungkinan akan dapat meningkat, karena beberapa negara mengalami stagnasi khususnya Amerika Serikat yang sedang mengalami krisis intern.
Ancaman (Threat)
Beberapa faktor ancaman yang perlu diantisipasi dalam usahaternak ayam ras petelur adalah, sebagai berikut.
  1. Persaingan negara tetangga khususnya Thailand atau Malaysia yang dapat berproduksi dengan biaya lebih murah dengan perkembangan teknologi yang lebih efisien, karena adanya dukungan pemerintah secara aktif.
  2. Kondisi keamaman dalam negeri yang masih rawan menyebabkan ancaman penjarahan dari kelompok masyarakat tertentu masih tinggi.
  3. Teknologi yang belum sepenuhnya dapat menciptakan produk bebas residu antibiotik dapat menghambat pemasaran di pasar global, karena dalam WTO diterapkan persyaratan yang ketat dalam hal kesehatan terhadap konsumen.
  4. Ancaman perdagangan bebas yang tidak diberlakukannya lagi hambatan tarif untuk bea masuk produk luar negeri dan semakin berkurangnya peranan pemerintah dalam intervensi perdagangan. Hal ini perlu diwaspadai dengan membanjirnya produk-produk luar negeri yang cenderung over supply, sehingga akan mengganggu kestabilan harga di dalam negeri.
Strategi Bisnis
Langkah selanjutnya untuk merumuskan strategi adalah mengkombinasikan analisis faktor internal dan eksternal dalam analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan kombinasi strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Usaha peternakan ayam ras petelur akan berhasil apabila dilakukan dengan strategi-strategi berikut ini.
  1. Marjin yang tipis dan sifatnya sangat sensitif terhadap perubahan harga harus diimbangi dengan sistem produksi yang sangat efisien. Dukungan pemerintah diperlukan dalam membuat kebijakan yang memihak industri ayam khususnya yang ditangani masyarakat kecil, misalnya dalam hal pembebasan PPN dan pajak baik dalam hal input produksi (pakan, bibit, obat-obatan dan peralatan) maupun hasil produksi.
  2. Sifat permintaan ayam ras masih cenderung berfluktuasi sehingga perencanaan usaha dengan pertimbangan faktor waktu.
  3. Karakteristik produk ayam ras petelur bersifat perishable (mudah rusak) sehingga diperlukan perencanaan usaha yang sangat cermat dan teliti dan dukungan teknologi penyimpanan.
  4. Bagi pengusaha mandiri harus dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan besar yang biasanya menguasai sarana produksi yang berwawasan lingkungan.
  5. Pengembangan peternakan skala besar perlu dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat untuk menghindari masalah sosial yang mungkin terjadi di masyarakat.
  6. Membangun sistem agribisnis peternakan yang secara terintegrasi dari hulu sampai hilir dan membangun jaringan distribusi yang mantap serta meningkatkan kualitas produk untuk menghadapi ancaman perdagangan bebas. 

    Kemitraan Ternak Bebek

    Kemitraan peternakan bebek peking, adalah sebuah bisnis kemitraan yang bergerak di bisnis peternakan. Didirikan pada akhir tahun 2009 dengan jumlah ternak ratusan ekor. Pada awalnya bertujuan menggalang kerja sama dengan peternak yang merupakan masyarakat kurang mampu didaerah sekitar Pare, Kediri untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
    Namun dengan kerja keras dan mendapat kepercayaan dari beberapa pihak yang tertarik dengan bisnis ini, yang semula hanya memulai dengan jumlah bebek peking sebanyak ratusan ekor, sekarang hanya beberapa bulan saja populasi bebek peking sudah mencapai ribuan ekor, ada di 6 tempat, 2 di Pare, Mojosari & 3 di Surabaya. Kini kami berpengalaman dibidang ini, mengajak anda untuk berbisnis bebek peking dengan cara yang mudah.

    Menternak itik tidaklah begitu sukar. Itik mempunyai daya hidup yang tinggi dan tidak mudah diserang penyakit. Cara pemeliharaan dan pengurusannya mempunyai sedikit perbedaan dan lebih mudah jika dibandingkan dengan ternakan ayam.
    Dengan sentuhan manajerial kemitraan modern peternakan bebek akan menjadi suatu investasi khusus yang berpeluang besar & cepat untuk berbagi keuntungan antara, peternak, pengelola & pemilik modal /investor.
    Juga sebagai bahan bahu makanan tradisi, bebek makin jadi makanan favorit berbagai kalangan melampaui batasan apapun, anak-anak hingga dewasa masyarakat miskin pinggiran hingga orang gedongan, dari rakyat jelata, selebriti hingga pejabat semua makin menyukai jenis masakan yg satu ini, sekali lagi tanpa kecuali semua SUKA!! Bebek Goreng. Apalagi untuk jenis bebek peking ini rendah lemak sehingga rendah kolesterol.
    Terbukti selama ini KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING menjadi magnitute business yang fantastis, benar-benar mendapatkan apresiasi yang baik dari peternak & pemilik modal sekaligus pengakuan bahwa BEBEK PEKING hadir sebagai salah satu inovasi bisnis yg memberikan keuntungan secara lebih cepat, lebih cerdas & lebih massal.

    • VISI & MISI
    Tanpa rasa takabur managemen berkeyakinan bahwa ditahun 2010 KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING siap menjadi yang terdepan dalam hal pengalaman, memperbanyak dalam jumlah Mitra dan memperbesar dalam produksi ternak BEBEK PEKING.
    Tentunya visi besar ini dibarengi dengan pematangan market nasional, melalui penguatan program market dan maintenance yg terstruktur sistemik dan dengan konsep yg jelas, yakin market akan terus tumbuh merambah dari satu DAERAH ke DAERAH lain.
    Jika anda ingin memiliki usaha sampingan, dengan modal awal kecil, penghasilan rutin, aman, dan syar’i, kami mengajak anda untuk turut bergabung dalam pengembangan budidaya bebek Peking, dengan syarat dan ketentuan yang disepakati antara kami sebagai pengelola dan anda sebagai mitra kerja kami.
     
    Baca selengkapnya di sini :  http://peluangbisnispeternakan.blogspot.com/



ANALISA USAHA : BEBEK ITIK JANTAN SEBAGAI BEBEK PEDAGING / POTONG :
DI ASUMSIKAN USAHA SETIAP SATUAN : 100 EKOR.
BIAYA INVESTASI :
(DI ANSUMSIKAN KANDANG PEMELIHARAAN BERUPA BOX & LITTER SUDAH ADA, LIHAT DI SERI TEKNIS BUDIDAYA)
  • Biaya pembelian DOD JANTAN : @ Rp.4.000,- x 100e = Rp.400.000,-
  • Biaya pembelian pakan : (1 sak BR1 = Rp.235.000,-) + (1 sak Konsentrat CP 144 = Rp.290.000,-) + (100 kg Cabie / Bekatul = Rp.230.000,-) = Rp.755.000,-
  • Biaya lampu, litter, Obat2an, TK dll = Rp.50.000,-
TOTAL BIAYA = Rp.1.205.000,-
  • Asumsi panen (deflesi 5%) = 100 ekor x (-5%) = 95 ekor.
  • Harga jual bebek umur 40 hari : Rp.15.000,- ~ Rp.16.000,- / ekor.
  • Pendapatan panen : 95 ekor x Rp.15.000,- = Rp.1.425.000,-
  • ~> (biaya pokok per ekor : 1.205.000,- / 95 ekor = Rp.12.685,-)
SEHINGGA : KEUNTUNGAN
  • LABA BERSIH PER 100 EKOR = Rp.220.000,- ato Rp.2.300,- / ekor.
  • ROI (RETURN ON INVESTMENT) = (Rp.220.000,- / Rp.1.205.000,-) x 100% = 18,25%.
(SUATU RETURN YANG SANGAT BAGUS SKALI HANYA DALAM WAKTU : 40 HR)
Catatan :
  • DOD bibit bisa diperoleh dari CV Kuda Hitam Perkasa, Kediri, jawa Timur.
  • Bebek dipelihara : 40 hr dengan berat : 1,0 ~ 1,1 kg.
  • Masing2 daerah beda harga pakan & harga jual bebek siap panen.
  • Maing2 daerah beda harga bibit dod karena faktor tambahan ongkos pengiriman.
  • Pakan : (1-10 hr : BR1), (11-25 hr ~> CP 144 : Chabie / bekatul perbandingan 1 : 2), (26-panen ~> CP 144 : Chabie perbandingan 1 : 4).
SITUS yang di ikuti : selengkapnya di sini : http://kudahitamperkasa.co.id/post/peluang-usaha-bebek-itik-jantan-sebagai-bebek-pedaging-potong.html

Tidak ada komentar: